Aktifitas Pelarut Fosfat Isolat Aktinomisetes asal Tanah Rizosfer Hutan Pinus Malino, Sulawesi Selatan
DOI:
https://doi.org/10.32529/jbb.v3i2.3580Kata Kunci:
Aktinomisetes, Fosfatase, Malino, Pinus, Sulawesi selatan, Tanah RizosferAbstrak
Aktinomisetes merupakan bakteri gram positif dengan kandungan GC (Guanine-Cyto sine) tinggi yang memiliki potensi sebagai agen biohayati salah satunya yakni membebaskan fosfat terikat dalam tanah agar dapat diserap oleh tanaman. Fosfat yang terkandung dalam tanah yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan secara langsung hanya tersedia dalam jumlah terbatas dikarenakan sebagian besar lainnya terikat oleh senyawa lain. Pada penelitian ini 15 isolat aktinomisetes yang berasal dari tanah rizosfer hutan pinus Malino Sulawesi Selatan diuji kemampuannya dalam melarutkan fosfat. Metode yang digunakan untuk menguji aktifitas pelarut fosfat yakni dengan menumbuhkan isolat pada media pikovskaya. Enam dari 15 isolat menunjukkan adanya aktifitas pelarutan fosfat dengan indeks kelarutan fosfat (IKF) tertinggi yakni pada isolat RWM 5. Hal ini mengindikasikan bahwa aktinomisetes memiliki kemampuan sebagai agen pengendali hayati yang mensekresikan enzim untuk melepaskan fosfat terikat menjadi fosfat yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Referensi
Anandan, R., Dharumadurai, D., & Manogaran, G. P. (2016). An introduction to actinobacteria. In Actinobacteria-basics and biotechnological applications. IntechOpen.
Balakrishna, G., Shiva Shanker, A., & Pindi, P. K. (2012). Isolation of phosphate solubilizing actinomycetes from forest soils of Mahabubnagar district. IOSR Journal of Pharmacy, 2(2), 271–275.
Elias, F., Woyessa, D., & Muleta, D. (2016). Phosphate solubilization potential of rhizosphere fungi isolated from plants in Jimma Zone, Southwest Ethiopia. International Journal of Microbiology, 2016(1), 5472601.
Farda, B., Djebaili, R., Vaccarelli, I., Del Gallo, M., & Pellegrini, M. (2022). Actinomycetes from caves: an overview of their diversity, biotechnological properties, and insights for their use in soil environments. Microorganisms, 10(2), 453.
Jog, R., Pandya, M., Nareshkumar, G., & Rajkumar, S. (2014). Mechanism of phosphate solubilization and antifungal activity of Streptomyces spp. isolated from wheat roots and rhizosphere and their application in improving plant growth. Microbiology, 160(4), 778–788.
Nurkanto, A. (2007). Identifikasi Aktinomisetes tanah hutan pasca kebakaran Bukit Bangkirai Kalimantan Timur dan potensinya sebagai pendegradasi selulosa dan pelarut fosfat. Biodiversitas, 8(4), 314–319.
Paul, E. A. (2007). Soil microbiology, ecology, and biochemistry in perspective. In Soil microbiology, ecology and biochemistry (pp. 3–24). Elsevier.
Premono, E. M., Widyastuti, R., & Anas, I. (1991). Pengaruh bakteri pelarut fosfat terhadap senyawa P sukar larut, ketersediaan P tanah dan pertumbuhan jagung pada tanah masam. Makalah PIT Permi, 2–3.
Putri, A. L., Lisdiyanti, P., & Kusmiati, M. (2018). Identifikasi Aktinomisetes Sedimen Air Tawar Mamasa, Sulawesi Barat Dan Aktifitasnya Sebagai Antibakteri Dan Pelarut Fosfat. Jurnal Bioteknologi Dan Biosains Indonesia, 5(2), 139–148.
Raharjo, B. (2007). Pelarutan fosfat anorganik oleh kultur campur jamur pelarut fosfat secara in vitro. Jurnal Sains Dan Matematika, 15(2), 45–54.
Rahlwes, K. C., Sparks, I. L., & Morita, Y. S. (2019). Cell walls and membranes of Actinobacteria. Bacterial Cell Walls and Membranes, 417–469.
Respati, N. Y., Yulianti, E., & Rakhmawati, A. (2017). Kemampuan pelarutan Fosfat oleh bakteri termofilik pada variasi suhu dan pH. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi Dan Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi.
Sakure, S., & Kshemkalyani, S. . (2019). Screening Of Actinomycetes For Phosphate Solubilization And Their Effect On Plant Growth. International Journal of Recent Scientific Research, 10, 30693–30695. https://doi.org/10.24327/IJRSR
Sonia, A. V., & Setiawati, T. C. (2022). Aktifitas bakteri pelarut fosfat terhadap peningkatan ketersediaan fosfat pada tanah masam. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 15(1), 44–53. https://doi.org/10.21107/agrovigor.v15i1.13449
Sukmawaty, E., Sari, S. R., & Masri, M. (2020). Characterization of Soil Actinomycetes From Malino Pine Forest Rhizosphere of South Sulawesi. Elkawnie, 6(2), 315. https://doi.org/10.22373/ekw.v6i2.5383
Tajuddin, T., & Suryanto, D. A. (2022). Sebaran Potensi Hutan Pinus Dan Perannya Terhadap Perbaikan Kondisi Hutan Di Provinsi Sulawesi Selatan. Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan, 17(1), 1–12.
Torres-Rodriguez, J. A., Reyes-Pérez, J. J., Quiñones-Aguilar, E. E., & Hernandez-Montiel, L. G. (2022). Actinomycete potential as biocontrol agent of phytopathogenic fungi: mechanisms, source, and applications. Plants, 11(23), 3201.
Ventura, M., Canchaya, C., Tauch, A., Chandra, G., Fitzgerald, G. F., Chater, K. F., & van Sinderen, D. (2007). Genomics of Actinobacteria: tracing the evolutionary history of an ancient phylum. Microbiology and Molecular Biology Reviews, 71(3), 495–548.
Widawati, S., Nurkanto, A., & Sudiana, I. M. (2008). Phosphate solubilizing activities of Actinomycetes isolated from Waigeo, Raja Ampat islands, West Papua. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 9(2), 87–90. https://doi.org/10.13057/biodiv/d090202
Widawati, S., & Sulasih. (n.d.). Suliasih. 2006. Populasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) di Cikaniki, Gunung Botol, dan Ciptarasa, serta Kemampuannya Melarutkan P Terikat di Media Pikovskaya Padat. Biodiversitas, 7(2), 109–113.
Widyati, E. (2007). Formulation of microbes inoculum: AMF, PSB and Rhizobium isolated of ex-coal mining site for Acacia crassicarpa Cunn. Ex-benth seedlings. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 8(3).
Zhi, X.-Y., Li, W.-J., & Stackebrandt, E. (2009). An update of the structure and 16S rRNA gene sequence-based definition of higher ranks of the class Actinobacteria, with the proposal of two new suborders and four new families and emended descriptions of the existing higher taxa. International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology, 59(3), 589–608
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work