Penggunaan Media Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi Materi Sistem Pernapasan Manusia di SMP GKST 3 Tentena
DOI:
https://doi.org/10.32529/jbb.v3i1.3264Kata Kunci:
GKST 3 Tentena, Hasil belajar, Video pembelajaranAbstrak
Abstrak: Proses pembelajaran mewajibkan setiap guru dalam menciptakan keadaan ruang belajar sehingga dapat bermanfaat juga menarik, yang bisa membantu agar siswa mampu mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar IPA Biologi siswa materi sistem pernapasan manusia sebelum dan sesudah menggunakan media video pembelajaran di SMP GKST 3 Tentena. Penelitian ini menggunkan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah 15 orang siswa kelas VIII X. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan mengambil hasil pre-test dan pos-test siswa. Data yang dihasilkan dianalisis menggunakan teknik uji-t dengan menjelaskan dan menggambarkan data yang disajikan dalam bentuk tabel atau grafik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA biologi materi sistem pernapasan manusia pada siswa kelas VIII di SMP GKST 3 Tentena dalam menggunakan media video pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan nilai rata-rata pre-test (22.61) dan nilai rata-rata post-test (48.93). Hubungan nilai kedua hasil tersebut berkorelasi sedang yaitu koefisien korelasi sebesar 0.5060.
Referensi
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujaun Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Habibu, A., Haruna, M. F., Nurlia, N., & Samaduri, A. (2022). Persepsi Orang Tua Siswa Tentang Proses Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SMP Negeri 4 Luwuk. Jurnal Biologi Babasal, 1(2); 41-48
Hamalik, Oemar. 2013. Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Hardianti. & Asri, W. K. 2017. Keefektifan Penggunaan Media Video Dalam Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Bahasa Jerman Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 11 Makassar. Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Volume 1 No.2
Haruna, M. F., Nurlia, N., & Astuti, S. (2021). Korelasi Pengetahuan Materi Virus Dengan Perilaku Siswa SMA Mencegah Penularan Virus Corona Di Kabupaten Banggai. Jurnal Pendidikan Glasser, 5(1), 38-44.
Haruna, M. F., Nurlia, N., Laruba, S., & Kenta, A. M. (2022). Persepsi Guru Dan Siswa Tentang Proses Pembelajaran Online Dalam Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Luwuk. JBB?: Jurnal Biologi Babasal, 1(1), 13–19.
Haruna, M. F., & Haluti, A. (2023). Buku Ajar Statistika Dasar. PT. Pena Persada Kerta Utama: Purwokerto
Ilmi, dkk. 2012. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Guided Discovery terhadap keterampilan Proses Sains Siswa kelas X SMAN 1 Teras Boyolali. Jurnal Pendidikan Biologi Vol 4, No 2.
Kustandi, Cecep. 2013. Media Pembelajaran Manual dan Digital Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sarianti, Haruna, M. F., & Nurlia, N. (2022). Pengaruh Penggunan Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Sistem Saraf di SMA Negeri 2 Pulau Taliabu. JBB: Jurnal Biologi Babasal, 1 (2): 1-8.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Umiarso. 2011. Pendidikan Pembebasan dalam Perspektif Barat dan Timur. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work