Pengaruh MOL Bonggol Pisang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)

Authors

  • Mustafa Abdul Rahim Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Luwuk
  • Winarto Ramlan Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Luwuk

DOI:

https://doi.org/10.32529/baj.v1i1.2703

Keywords:

Bonggol, Pisang, MOL, Tomat.

Abstract

Bonggol pisang sebagai bahan organik dapat dimanfaatkan menjadi MOL yang dapat berperan sebagai dekomposer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh MOL bonggol pisang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Tunggal dengan satu faktor yakni konsentrasi pemberian MOL Bonggol Pisang (K) terdiri dari K0 = Kontrol; K1 = 25 ml MOL bonggol pisang / 1 liter air bersih; K2 = 50 ml MOL bonggol pisang / 1 liter air bersih; K3 = 75 ml MOL bonggol pisang / 1 liter air bersih. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 12 unit pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: Pemberian MOL bonggol pisang 75 ml/liter air (K3) memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Pemberian MOL bonggol pisang 75 ml/liter air (K3) menghasilkan rata-rata tinggi tanaman 105 cm, rata-rata jumlah dau 96,67 helai, rata-rata jumlah bunga dan buah masing-masing 9,00 kuncup bunga dan 7,33 buah.

References

Agromedia, R. (2007). Petunjuk pemupukan. AgroMedia.

Indrianti, Y. H., & Praseya, W. (2017). Cara Mudah & Cepat Buat Kompos. Jakarta: Penebar Swadaya.

Marina, I., Perdana, T., Noor, T. I., & Adiyoga, W. (2017). Model Manajemen Kapasitas Produksi Tomat pada Sentradi Kabupaten Garut.

Panjaitan, E., Silaen, S., Damanik, R. D., & Damanik, R. D. (2019). Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) terhadap Pemberian Pupuk Kandang dan Mikroorganisme Lokal (MOL). Agrotekma: Jurnal Agroteknologi Dan Ilmu Pertanian, 4(1), 1. https://doi.org/10.31289/agr.v4i1.2712

Rosalina, R. (2008). Pengaruh Konsentrasi Dan Frekuensi Penyiraman Air Limbah Tempe Sebagai Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tomat. Skripsi. Malang: Jurusan Biologi Universtas Islam Negeri Malang, 1–89.

Setianingsih, R. (2009). Kajian pemanfaatan pupuk organik cair mikroorganisme lokal (MOL) dalam priming, umur bibit dan peningkatan daya hasil tanaman padi (Oryza sativa L.)(uji coba penerapan system of rice intensification (SRI)). UNS (Sebelas Maret University).

Suhastyo, A. A. (2011). Studi Mikrobiologi dan Sifat Kimia Mikroorganisme Lokal (MOL) yang digunakanpada Budidaya Padi SRI (System of Rice Intensification). Tesis). Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor.

Sukasa, I. M., Antara, N. S., & Suter, I. K. (1996). Pengaruh lama fermentasi media bonggol pisang terhadap aktivitas glukoamilase dari Aspergillus niger NRRL A-11. Majalah Ilmiah Teknologi Pertanian, 2(1), 18–20.

Tugiyono, H. (1999). Bertanam tomat. Niaga Swadaya.

Wiryanta, B. T. W. (2002). Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Bertanam Tomat. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Downloads

Published

2023-07-12

How to Cite

Rahim, M. A., & Ramlan, W. (2023). Pengaruh MOL Bonggol Pisang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.). Babasal Agromu Journal, 1(1), 1–9. https://doi.org/10.32529/baj.v1i1.2703

Issue

Section

Articles