Cross-cultural Communication in The Era of AI: An Islamic Ethical Framework

Penulis

  • Suanti Tunggala Universitas Muhammadiyah Luwuk

Kata Kunci:

Cultural Communication, Artificial Intelligence, AI in Cultural Communication, Ethical Principles in AI, Islamic Values and Ethics, and Ethical Challenges in AI Adoption.

Abstrak

The findings of this study have far-reaching implications for the development of Islamic-based technologies. First and foremost, they underscore the need for a paradigm shift in how AI is developed and utilized, where ethical considerations are embedded in every phase of technological design and deployment. By integrating Islamic values into the framework of AI, technology developers can create systems that prioritize not just efficiency and innovation but also moral responsibility. This approach ensures that AI technologies serve humanity in a way that is consistent with Islamic moral teachings, contributing positively to the welfare of society and promoting justice and fairness in a world that is increasingly shaped by technology. Moreover, adopting Islamic principles such as tawhid, which emphasizes the unity of all creation, can encourage a more holistic and inclusive approach to technology, fostering collaborations that transcend geographical, cultural, and religious divides.  The study also highlights the potential for AI ethics to be framed within broader Islamic values like sustainability, social equity, and moral accountability. These values can be crucial in ensuring that AI development does not merely serve the interests of a select few but benefits society as a whole, especially the marginalized and vulnerable. By aligning AI with Islamic ethics, it is possible to mitigate the risks of exacerbating inequality or injustice, ensuring that technological advancements are used in ways that promote social good and human dignity.

Temuan penelitian ini memiliki implikasi luas terhadap perkembangan teknologi berbasis Islam. Yang pertama dan terpenting, hal-hal tersebut menggarisbawahi perlunya perubahan paradigma dalam cara AI dikembangkan dan digunakan, dimana pertimbangan etis tertanam dalam setiap fase desain dan penerapan teknologi. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam kerangka AI, pengembang teknologi dapat menciptakan sistem yang tidak hanya mengutamakan efisiensi dan inovasi tetapi juga tanggung jawab moral. Pendekatan ini memastikan bahwa teknologi AI melayani umat manusia dengan cara yang konsisten dengan ajaran moral Islam, memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat dan mendorong keadilan di dunia yang semakin dibentuk oleh teknologi. Selain itu, penerapan prinsip-prinsip Islam seperti tauhid, yang menekankan kesatuan seluruh ciptaan, dapat mendorong pendekatan teknologi yang lebih holistik dan inklusif, mendorong kolaborasi yang melampaui perbedaan geografis, budaya, dan agama.  Studi ini juga menyoroti potensi etika AI untuk dibingkai dalam nilai-nilai Islam yang lebih luas seperti keberlanjutan, keadilan sosial, dan akuntabilitas moral. Nilai-nilai ini sangat penting untuk memastikan bahwa pengembangan AI tidak hanya memberikan manfaat bagi segelintir orang saja, namun juga memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama kelompok yang terpinggirkan dan rentan. Dengan menyelaraskan AI dengan etika Islam, risiko yang memperburuk kesenjangan atau ketidakadilan dapat

dikurangi, dan memastikan bahwa kemajuan teknologi digunakan dengan cara yang meningkatkan kebaikan sosial dan martabat manusia.

Diterbitkan

2025-01-31

Terbitan

Bagian

Articles