EPISTIMOLOGI NALAR BAYANI DAN BURHANI SERTA IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN MADRASAH
DOI:
https://doi.org/10.32529/al-ilmi.v5i2.1952Kata Kunci:
epistimologi, bayani, burhani,Abstrak
Pada saat sekarang pelajar atau anak muda ada yang belum mengerti tentang pemikiran nalar Bayani dan Burhani yang dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi pemikirannya. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat bagaimana epistimologi nalar Bayani dan Burhani serta implementasinya pada pembelajaran Madrasah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan berbasis penelitian perpustakaan, strategi penelitian kepustakaan yang didasarkan pada penelusuran literatur artikel jurnal, buku-buku tentang masalah yang sedang diteliti oleh peneliti, serta membaca dan mencatat bahan-bahan untuk diolah atau bisa disebut penelitian kualitatif deskriptif . teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mencari dan membaca berbagai jurnal atau buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian. Hasil temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa penalaran atau metodologi bayani merupakan bentuk khas pemikiran Arab yang memfokuskan ke dominasi teks (nash), baik secara langsung ataupun tak langsung, & didukung pada penalaran linguistik berbasis inferensi. Penalaran Bayani dapat ditemukan pada mata pelajaran aku mengenal Al-Qur'an, aku mengenal hafal hadits, dan aku mengenal tarikh Islam. Nalar Bayani adalah penalaran atau metode berpikir berdasarkan teks, penerapan nalar yani ini terdapat pada mata pelajaran aku mengenal Al-Qur’an, dan penalaran atau metode berpikir Burhani ini termasuk metode berpikir ilmiah. Jika dikaitkan dengan pembelajaran di MDTA, ada beberapa mata pelajaran pembelajaran yaitu aku berakhlakul karimah dan mata pelajaran aku berkaidah islam.Referensi
Abed Al-Jabiri, M. (2003). Formasi Nalar Arab: Kritik Tradisi Menuju Pembebasan dan Pluralisme Wacana Interreligius, terj. Imam Khoiri,. IRCiSoD.
Amin, H., & El-Saha, I. (2004). Peningkatan Mutu Terpadu Pesantren dan Madrasah Diniyah. Diva Pustaka.
Arif, M. (2008). Pendidikan Islam Transformatif. LKiS Pelangi Aksara.
Arifin, Z. (2012). Pengembangan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan Islam. Diva Press.
Departeman Agama RI. (2000). Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Madrasah Diniyah. Depag.
Ghufron, M. N., Alsa, A., & Wirawan, Y. G. (2013). Kepercayaan Epistemologis dan Faktor-faktor. JURNAL PSIKOLOGI, 25.
Hadikusuma, W. (2018). Epistemologi Bayani, Irfani dan Burhani Al-Jabiri dan Relevansinya Bagi Studi Agama Untuk Resolusi Konflik dan Peacebuilding. Jurnal Ilmiah Syi’ar, 18(1). https://doi.org/10.29300/syr.v18i1.1510
Hafizallah, Y. (2019). Pemikiran Abed Al-Jabiri Terhadap Nalar Arab. MAWA’IZH: JURNAL DAKWAH DAN PENGEMBANGAN SOSIAL KEMANUSIAAN, 10(1), 60–76. https://doi.org/10.32923/maw.v10i1.742
Hasyim, M. (2018). EPISTEMOLOGI ISLAM (BAYANI, BURHANI, IRFANI). 3, 12.
Maksum, maksum. (1999). Madrasah Sejarah dan Perkembangannya. Logos Wacana Ilmu.
Mubin, F. (2020a). Nalar Bayani Irfani dan Burhani dan Implikasinya Terhadap Keilmuan Pesantren [Preprint]. Open Science Framework. https://doi.org/10.31219/osf.io/ptcse
Mubin, F. (2020b). Nalar Bayani Irfani dan Burhani dan Implikasinya Terhadap Keilmuan Pesantren [Preprint]. Open Science Framework. https://doi.org/10.31219/osf.io/ptcse
Ridlo, R. (2020). Penerapan Epistemologi Bayani dan Burhani sebagai Metode Pembelajaran The Implementation of Bayani and Burhani Epistemology as a Learning Method.
Saragih, D. S., Mukti, A., & Zubaiah, S. (2019). DINAMIKA MADRASAH DINIYAH TAKHMILIYAH AWALIYAH. 13.
Wahab Khalaf, A. (1996). Ilm Ushul Fiqh, terj. Madar Helmi. Gema Risalah Pres.