Perbedaan Media Kultur Terhadap Densitas Maggot (Hermetiaiilucens Linaeus).

Penulis

  • Nurul Rizki Hasani Fakultas Perikanan Unismuh Luwuk
  • Lady Diana Khartiono
  • Sri nurmaningsih

Abstrak

Perbedaan Media Kultur Terhadap Densitas Maggot (Hermetiaiilucens Linaeus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media mana yang paling baik sebagai media tumbuh maggot (Hermetiaiiluces Linaeus). Media tumbuh yang digunakan adalah dedak, kotoran ayam dan limbah sayur. Maggot adalah larva dari serangga Hermetiailucens atau biasa dikenal dengan istilah lalat black soldier fly (BSF) yang memiliki bentuk kenyal dan mengeluarkan enzim alami. Maggot mengandung protein tinggi yang dibutuhkan ikan. Maggot juga sangat baik dalam menjaga dari serangan penyakit yang disebabkan bakteri maupun jamur karena maggot memiliki kandungan antimikroba dan anti jamur. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober -  22  Oktober 2020 di Luwuk Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaaan nyata dengan rata-rata densitas maggot yaitu pada perlakuan A menghasilkan nilai densitas (0,024 ekor /cm3), perlakuan B menghasilkan nilai densitas (0,042 ekor/cm3) dan C menghasilkan nilai densitas (0,041 ekor/cm3). Hasil uji BNT diperoleh perlakuan B dan C berbeda nyata terhadap perlakuan A dimana perlakuan dengan media basah (limbah sayur) menunjukan densitas yang terbaik.

Diterbitkan

2021-09-29

Cara Mengutip

Hasani, N. R., Khartiono, L. D., & nurmaningsih, S. (2021). Perbedaan Media Kultur Terhadap Densitas Maggot (Hermetiaiilucens Linaeus). Jurnal ZAB: Zona Akuatik Banggai, 2(1). Diambil dari https://lonsuit.unismuhluwuk.ac.id/akuatika/article/view/1246

Terbitan

Bagian

Articles