Perbedaan Media Tumbuh Terhadap Biomassa Dan Populasi Cacing Sutera (Tubifex sp.)
Keywords:
media, cacing sutera, biomassa, populasiAbstract
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang bertujuan untuk membandingkan perbedaan media tumbuh terhadap biomassa dan populasi cacing sutera (Tubifex sp.). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan yaitu perlakuan A (lumpur dan pasir yang diberi ampas tahu), perlakuan B (lumpur dan pasir yang diberi dedak padi), perlakuan C (lumpur dan pasir yang diberi fermentasi kotoran ayam), dan perlakuan D (lumpur dan pasir). Analisis data menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA), bila terjadi perbedaan diantara perlakuan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing perlakuan media tumbuh memberikan perbedaan sangat nyata (p<0,01), dimana perlakuan media tumbuh pada perlakuan C memberikan rata-rata biomassa (3,52±0,03) gram dan rata-rata populasi (253,57±2,13) ekor tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya, sedangkan perlakuan D dengan rata-rata biomassa (2,30±0,28) gram dan populasi (166±19,97) ekor adalah terendah. Data parameter kualitas air selama penelitian masih layak untuk kehidupan cacing sutera dengan kisaran suhu 25,4-27,50C, pH 7,13-7,14, dan DO 0,4-4,9.
References
Cahyono, E.W., J. Hutabarat, V.E. Herawati. 2015. Pengaruh Pemberian Fermentasi Kotoran Burung Puyuh Yang Berbeda Dalam Media Kultur Terhadap Kandungan Nutrisi Dan Produksi Biomassa Cacing Sutra (Tubifex sp.). Jurnal of Aquaculture Management and Technology, 4 (4): 127-135.
Chilmawati, D. Suminto dan Tristiana Y. 2014. Pemanfaatan Fermentasi Limbah Organik Ampas Tahu, Bekatul dan Kotoran Ayam Untuk Peningkatan Produksi Kultur dan Kualitas Cacing Sutera (Tubifex sp.). Journal of Aquacultur Management and Technology, 3 (4) : 186-201.
Effendi, M. 2013. Beternak Cacing Sutera Cara Modern. Penebar Swadaya, Jakarta.
Fadhlullah, Muhammadar, El Rahimi SA. 2017. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Terhadap Biomassa dan Populasi Cacing Sutera (Tubifex sp.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, Vol. 2, No. 1: 41-49.
Fajri, W. N. 2014. Pengaruh Pengkayaan Media Kultur Dengan Kombinasi Organik: Kotoran Ayam, Ampas Tahu, Dengan Tepung Tapioka, Terhadap Biomassa dan Kandungan Nutrisi Cacing Sutera (Tubifex sp.). [skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang.
Hadiroseyani, Y., D. Nurjanah, Wahjuningrum. 2007. Kelimpahan bakteri dalam budidaya cacing Limnodrilus sp. Yang dipupuk kotoran ayam hasil fermentasi. Jurnal Akuakultur Indonesia, 6(1): 79-87.
Haruna, M, F., Utina, R., & Lama, L. (2018). Hubungan Pengetahuan pada Materi Ekosistem Mangrove dan Persepsi SiswaTentang Pelestarian Mangrove dengan Perilaku Siswa Menjaga Ekosistem Mangrove Di Kawasan Kepulauan Togean. JPs: Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan,1(3), 54-61.
Khaeruman., K. Amri dan T. Sihombing. 2008. Peluang usaha budidaya cacing sutera. Jakarta : Agromedia pustaka.
Nurfitriani, L. Suminto dan Hutabarat, J. 2014. Pengaruh Penambahan Kotoran Ayam, Ampas Tahu dan Silase Ikan Rucah Dalam Media Kultur Terhadap Biomassa, Populasi dan Kandungan Nutrisi Cacing Sutera (Tubifex sp.).
Pursetyo, K.T., W.H. Satyantini, A.S. Mubarak. 2011. Pengaruh pemupukan ulang kotoran ayam kering terhadap populasi cacing Tubifex. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan , 3(2): 177-182.
Suharyadi. 2012. Studi Penumbuhan Dan Produksi Cacing Sutera (Tubifex sp.). Dengan Pupuk Yang Berbeda Dalam Sistem Resirkulasi. [Tesis] Program Pasca Sarjana Program Studi Kelautan Bidang Minat Manajeman Perikanan. Universitas Terbuka. Jakarta . 84 hlm.
Yuniwati, M. Iskarima, F. dan Padulemba, A. 2012. Optimasi Kondisi Proses Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik Dengan Cara Fermentasi Menggunakan EM4. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri institute Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Jurnal Teknologi Volume 5 Nomor 2.
