KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN DAN STRATEGI KONSERVASI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI MAROS SULAWESI SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.32529/ja.v1i2.628Kata Kunci:
Klasifikasi Lahan, Kemampuan Lahan, DAS MarosAbstrak
Penelitian klasifikasi kemampuan lahan di Daerah Aliran Sungai Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia telah dilakukan pada bulan Februari-Mei 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelas kemampuan lahan di wilayah DAS Maros. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan analisis contoh tanah di laboratorium. Survei dan pengambilan contoh tanah dilakukan di setiap unit lahan yang memiliki ciri dan karakteristik yang sama, dengan terlebih dahulu membuat peta unit lahan. Peta tersebut dihasilkan dari landsystem yang bersumber dari RePprot skala 1:250.000 dengan empat karakteristik fisik lahan yaitu lereng, penggunaan lahan, jenis tanah, dan geologi. Faktor pembatas di setiap unit lahan adalah sebagai dasar dalam menglasifikasi, mengacu pada sistem klasifikasi menurut FAO (1976). Penulisan nama kelas kemampuan lahan dimulai dari tingkat ordo sampai sub-kelas sebagai penunjuk jenis pembatasnya. Hasil analisis data menunjukkan terdapat 11 kelas kemampuan lahan, yaitu : IIw, IIws, IIIe, IIIes, IIIews, IIIw, IVe, IVes, IVews, VIews, dan VIIesReferensi
Alda P. (2013). Analisis Penggunaan Lahan pada Status Kawasan Hutan Di Kabupaten Maros. Skripsi jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Unhas. Makassar.
Arsyad S. (2010). Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor Press: Bogor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maros. (2012). Kejadian Bencana Kabupaten Maros.
Baja S. 2012a. Perencanaan Tata Guna Lahan Dalam Pengembangan Wilayah: Pendekatan Spasial dan Aplikasinya. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Dent D., dan Young, A. 1981. Soil Survey and Land Evaluation. George Allen & Unwin (publishers) Ltd, London.
Klingebiel A.A., and P.H. Montgomery. 1961. Land Capability Classification. Agric. Handbook. No.210, SCS-USDA, Washington.
Nurdin, (2008). Optimalisasi Produktivitas Lahan Kering melalui Pengembangan Sistem Usahatani Konservasi Tanaman Jagung di Provinsi Gorontalo. Jurnal Agropolitan Volume 1 Nomor 1 Hal 1-15.
Vadari T., dan Agus F. (2003). Pengelolaan Lahan dan Hubungannya dengan Hasil Sedimen dan Hasil Air pada Skala Tampung Mikro. Dalam Prosiding Kongres VIII Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI), Padang 21-23 Juli 2003. Hal 187-195.
Setyorini D., dan Hartatik W. (2006). Pupuk Organik dan Anorganik. Balai Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian. Bogor.
Sitorus S.R.P. 1998. Evaluasi Sumberdaya Lahan. PT. Tarsito, Bandung