Daya Terima Tortilla Chips Berbahan Tepung Pisang Lowe
DOI:
https://doi.org/10.32529/baj.v1i1.2706Keywords:
Organoleptik, Pisang Lowe, Terigu, Tortilla.Abstract
Pisang lowe mempunyai peluang untuk pendiversifikasian pangan lokal. Produk turunan berupa tepung dapat diolah menjadi tortilla chips. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tepung pisang lowe dan terigu terhadap mutu organoleptik tortilla chips lowe. Rasio penggunaan tepung pisang lowe dan tepung terigu pada pembuatan tortillah chips adalah: A = 100gram tepung pisang lowe; B = 75gram tepung pisang lowe + 25gram tepung tepung terigu; C = 50gram tepung pisang lowe + 50gram tepung tepung terigu; D = 25gram tepung pisang lowe + 75gram tepung tepung terigu. Metode analisis penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diujikan dalam pembuatan tortilla maka dilakukan analisis sidik ragam dan jika perlakuan berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNT (α = 0,05). Parameter mutu organoleptik terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur (kerenyahan) tortilla menggunakan skala hedonik. jumlah skala yang digunakan terdiri dari 5 skala yaitu: 1. Sangat tidak suka 2. Tidak suka 3. Agak suka 4. Suka 5. Sangat Suka. yaitu uji hedonik dengan melibatkan 25 orang panelis tidak terlatih. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa penilaian panelis terhadap produk tortilla chips lowe memberikan pengaruh nyata terhadap parameter warna, dan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter Aroma, rasa dan Tekstur. Perlakuan terbaik berdasarkan penilaian panelis adalah perlakuan pada warna produk tortilla chips lowe adalah perlakuan B (75gram tepung pisang lowe + 25gram tepung tepung terigu), kemudian pada parameter aroma, rasa dan tekstur adalah perlakuan D (25gram tepung pisang lowe + 75gram tepung tepung terigu).
References
De Man, J. M. (1997). Kimia Makanan Alih Bahasa: Kosasih P. Institut Teknologi Bandung (Bandung) Pp, 550.
Demirel, D., & Turhan, M. (2003). Air-drying behavior of Dwarf Cavendish and Gros Michel banana slices. Journal of Food Engineering, 59(1), 1–11. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/S0260-8774(02)00423-5
Kusmawati, A., Ujang, H., & Evi, E. (2000). Dasar-dasar pengolahan hasil pertanian I. Central Grafika. Jakarta.
Meilgaard, M., Civille, G. V., & Carr, B. T. (1999). Sensory evaluation techniques (Vol. 3). CRC press Boca Raton.
Pascut, S., Kelekci, N., & Waniska, R. (2004). Effects of Wheat Protein Fractions on Flour Tortilla Quality. Cereal Chemistry - CEREAL CHEM, 81. https://doi.org/10.1094/CCHEM.2004.81.1.38
Permana, A. D. (2010). Pengaruh Proporsi Labu Kuning: Tepung Tapioka dan Penambahan Natrium Bikarbonat terhadap Karakteristik Keripik Simulasi Labu Kuning. Skripsi Tidak Diterbitikan. Surabaya: Fakultas Teknologi Industri, UPN-Veteran.
Prabawati, S., Suyanti, S. D. A., & Setyabudi, A. (2008). Teknologi pascapanen dan teknik pengolahan buah pisang. Bogor: Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 26.
Putri, T. K., Veronika, D., Ismail, A., Karuniawan, A., Maxiselly, Y., Irwan, A. W., & Sutari, W. (2015). Pemanfaatan jenis-jenis pisang (banana dan plantain) lokal Jawa Barat berbasis produk sale dan tepung. Kultivasi, 14(2).
Utusan, M., Koapaha, I. T., & Ir Maya M Ludong, Ms. (2017). Pengaruh Tingkat Kematangan Dan Konsentrasi Cacl2 Terhadap Karakteristik Fisikokimia Dan Tingkat Kesukaan French Fries Pisang Goroho (Musa Acuminate L.). COCOS, 1(4).
Wahidah, N. (2010). Komponen-Komponen yang Memengaruhi Cita Rasa Bahan Pangan. Diakses Tanggal, 14.
Wicaksono, A. (2008). Suksinilasi Pati Singkong Pregelatinasi sebagai penghancur dan Pengikat pada tablet Amoxicillin. Skripsi. Depok: UI.
Winarno, F. G. (1991). Kimia Pangan dan Gizi Edisi 8. Penerbit PT. Gramedia. Jakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Babasal Agromu Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.