OPTIMALISASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN DAN DEMONSTRASI PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)
DOI:
https://doi.org/10.32529/tano.v5i2.1890Keywords:
Reproduksi, Remaja Putri, SADARIAbstract
Di Indonesia, kanker payudara juga merupakan jenis kanker terbanyak yang dijumpai pada wanita. Kemenkes RI tahun 2019, kanker payudara menempati urutan pertama dengan angka kejadian 42,1 per 100.000 penduduk. Untuk kanker payudara, deteksi dini dapat dilakukan dengan metode SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan memotivasi peserta agar melakukan SADARI secara regular setiap bulannya pada hari ke 7-10 pada siklus haid. Metode yang dilakukan dengan cara memberikan edukasi dan demonstrasi tentang SADARI kepada remaja putri, dengan memberikan kuisioner pretest dan posttest. Hasil dari kegiatan ini setelah dilakukan edukasi untuk pengetahuan tentang SADARI meningkat dan remaja sudah tahu bagaiman cara melakukan SADARI. Simpulan dari kegiatan ini pada saat dilakukan pre test mayoritas siswi memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 33 orang (60%), dan setelah diberikan edukasi didapatkan hasil pos test mayoritas siswi memiliki pengetahuan baik 50 orang (91%).References
DayaHiti, A., Salawati, T., & Istiana, S. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Metode Ceramah Dan Demonstrasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kanker Payudara Dan Keterampilan Melakukan Sadari. Jurnal Kebidanan, 1(1), 1–8. http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/article/view/551/601
Eva Sulistiowati, A. M. S. (2017). Pengetahuan tentang faktor risiko perilaku dan deteksi dini kanker serviks dengan IVA pada Wanita di Bogor. Peneliti Kesehatan, 53(9), 1689–1699.
Lestari, T. R., Wati, N., & Dwijayanti, D. A. (2018). Pendidikan Kesehatan Dan Demonstrasi Pemeriksaan Payudara Sendiri ( Sadari ). Jurnal Masyarakat Mandiri, 2(1), 83–92.
Nonik Ayu Wantini. (2018). Efek Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Kanker Payudara Pada Wanita Di Dusun Terongan, Desa Kebonrejo, Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur. Jurnal Medika Respati, 13 (2)(April), 35–41. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://medika.respati.ac.id/index.php/medika/article/download/154/148&ved=2ahUKEwjTus_Jq7_vAhUy7HMBHY3TAkQFjAAegQIARAC&usg=AOvVaw3QYuh8bZKeDG7euoBxDT6T
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). 済無No Title No Title No Title. Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248–253.
Yunitasari, E., Pradanie, R., Pradanie, R., Susilawati, A., & Susilawati, A. (2016). Early Marriage Factor Based on Transcultural Nursing Theory in Desa Kara Kecamatan Torjun Sampang. Jurnal NERS, 11(2), 164. https://doi.org/10.20473/jn.v11i22016.164-169